Langsung ke konten utama

Riwayat hidup KH.M. Janawi

foto saya ambil dari FB cucu beliau disini
Tulisan ini saya buat ke blog ini untuk mengenang jasa beliau dalam syiar agama islam Khususnya di Haur Gading dan Amuntai, selain itu tulisan ini saya harapkan mampu menggugah hati kita untuk menteladani sifat, dan sikap beliau sebagai Ulama yang banyak bergerak dibidang dakwah demi tersebarnya ajaran Agama Islam. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna karena kurang nya bahan yang saya dapat, namun saya akan terus berupaya menyempurnakan dengan menanyakan lanngsung ke sumber Aslinya yaitu Anak dan Cucu beliau. Dan kepada pembaca sekalian saya harapkan apabila ada kesalahan dalam tuliasn ini sudilah kiranya memberikan masukan kepada saya untuk memperbaikinya.
Nama asal Jinawi Bin Duhamid (Abdul Hamid) lahhir pada 3 mei 1922 didesa jingah bujur. Bagian dari kampung Haur Gading distrik Amuntai
Orang tua laki-laki bernama Duhamid alias Abdul Hamid Bin Khadir kelahiran Haur Gading  sebagai seorang sebagia seorang petani, ternak itik, ayam dan pencari ikan tidak pernah sekolah, hanya bisa baca Quran termasuk penjunjung perintah ALLAH.
Orang tua perempuan beranama Semarang binti Ahmad bin Kutut, Fatimah binti Durauf. Kelahiran desa Jingh Bujur.
Sekitar  tahun 1924 lahir adik bernama Muni dan sekitar tahun 1925 ibu kami bernama Semarang meninggal dunia kena penyakit cacar dengan meninggalkan 2 orang anak yaitu  Jinawi (KH. M. Janawi)  dan  Muni.
Kemudian ayah (Duhamid) kawin lagi dengan saudara tertua dari ibu (Semarang) bernama Ayu jadi kami berdua ( jinawi dan Muni ) di asuh oleh Ibu tiri dengan baik layaknya anak kandung sendiri
Sekitar tahun 1927 atau baru berusia sekitar 5 tahun beliau (KH.M. janawi) sudah bisa membaca Alquran malah sudah dua kali khatam, belajar sama nenek perempuan ibu dari mama bernama Fatimah Binti Duraup. Beliau seorang guru mengaji yang banyak punya murid laki-laki dan perempua, beliau mulai mengajar dari pukul 06.30 pagi sampai 10.00 pagi, disambung lagi dari dari pukul 14.00 sampaidengan pukul 16.00.
Pada tahun 1930 beliau (KH.M. janawi) masuk sekolah Vlok School di Haur Gading yang dikepalai oleh Guru Abdullah orang Kandangan. Namun sewaktu masuk sekolah tidak diterima karena masih kecil dan belum sampai “memegang tangan ketelinga” ( adat orang dahulu ketika ingin masuk sekola, anak disuruh melingkarkan tangan di atas kepala sampai ketelinga apabila belum sampai maka tidak diterima dengan alasan tidak cukup umur). Namum beliau (jinawi) berkata “saya bisa mengaji Quran dan Bisa menulis” lalu beliau (KH.M. janawi) disuruh oleh guru untuk menulis di papan tulis dan beliau (KH.M. janawi) menuliskan angka  1 sampai dengan 10. Lalu guru Abdullah tertawa karena menulis angka 4 begini rupanya, sedangkan disekolahan begini  . lalu beliau (KH.M. janawi) diterima disekolahan untuk mengganti seorang murid yang berhenti namanya Muhammad, lalu nama beliau (KH.M. janawi) ditulis dibelakang  nama Muhammad yang berhenti tadi, lalu jadilah nama beliau (KH.M. janawi) Muhammad Janawi dengan kata “JI” diganti dengan kata “JA” .
foto saya ambil dari FB cucu beliau disini
Disekolahan ada tiga jenjang kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3, belajar dari pukul 06.30 kelas 1 dan kelas 3 masuk kelas untuk belajar . kelas 1 belajar 4 mata pelajaran terus menerus dari masuk sampai  pukul 10.00 keluar terus pulang. Dan kelas 3 masuk lagi untuk meneruskan pelajarannya dan juga kelas 2 masuk belajar sampai pukul 13.00. disekolah tersebut gurunya hanya dua orang, yang mengajar dikelas 1 adalah Guru Abdullah, dia tidak punya anak dan dia meninggal pada tahun 1948 karena dibunuh oleh kaum EXTREMES (Kaum Penggerak Kemerdekaan ) dan dimakamkan di kalahiang. Sedangkan yang mengajar kelas 3 adalah guru H. Rasidi di paliwara.
Buku pelajarannya hanya dua buah, kelas 1 tidak pakai buku hanya membaca tulisan guru pada papan tulis kemudian masing-masing murid disurus menyallin dengan bak dibantu dengan gerip.
Kemudian diberikan nilai oleh guru pada tulisan masing-masing kemudian disuruh membacanya dengan bergiliran. Tulisan Arab tidak dipelajari dikelas 1, dasar pelajarannya hanya ada tiga menulis, membaca, dan berhitung kadang-kadang menyanyi dan guru bisa juga berkisah. Pukul 10.00 kelas 1 pulang dan kelas 3 keluar untuk istirahat. Jam 10.30 kelas 2 dan kelas 3 masuk kelas untuk belajar kembali dan pada pukul 13.00 kelas 2 dan kelas 3 baru pulang. Ada dua mata pelajaran di kelas 2 dan memakai buku paket, buku A,B,C dan buku belajar membaca dan menulis huruf arab nama bukunya Bambang dan belajar Menggambar. Untuk kelas 3 dan memakai buku mata Matahari Terbit.
Dalam tata tertib sekolah, tempat duduk siswa tidak boleh berpindah-pindah,  tidak boleh berbicara ketika beraada dalam kelas, beliau (Janawi) selama sekolah sangat baik, tidak pernah tinggal kelas dan selalu rangking 1. Setelah lulus sekolah beliau(Janawi) mendapatkan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang berkop cap Cron, namun sayangnya STTB tersebut dipinjam oleh orang sewaktu dinegara.  Kandangan Kab. HSS.
Pada tahun 1934 beliau (KH.M. janawi) tamat sekolah Vlok Schol dan dapat STTB. Tahun 1936 beliau (KH.M. janawi) mengaji kitab arab membaca kitab Dammon,Awamil, Jurumiah dengan Guru H.Alur (Hisa), Abdul Karim dan Rapi.i. Tahun 1938 Membaca kitab Mukhtasar dengan Tuan Guru H. Alur dan kitab Asmam dengan Tuan Guru H. Ali Jumaid di Teluk Keramat. Pada tahun 1939 belajar Hadis Arbain dengan Tuan Guru H.Basran Teluk Kubah, dan belajar kitab Taudihat dengan Tuan Guru H. Harkasi
Pada tahun 1940 beliau (KH.M. janawi) Mengaji kenegara Kandangan kab. HSS. Belajar kitab Ibnu Aqil denganTuan  Guru H.M Karhasi, kitab Qathar dengan Tuan Guru H.M yasin. Tahun 1942 beliau (K.H M. Janawi) Menikah dengan Seorang perempuan Mulih dan masuk belajar ke Normal Islam Amuntai (pada tahun itu tentara Jepang datang ke Amuntai ) yang membuat lembaga pendidikan Normal Islam merosot dan hampir tutup.
Pada tahun 1945. Beliau (K.H M. Janawi) mengaji kesungai Banar belajar kitab Tafsir Khawi  dan kitab Fiqih Ianafut thalibin dengan Tuan Guru H. Abdul Hamid. Pada tahun 1947. beliau( K.H M. Janawi) pergi kemekkah sekeluarga, pada tahun 1948 beliau( K.H M. Janawi) diangkkat menjadi Penghulu di kampung Haur Gading. Tahun 1950. Jadi kepala Desa Haur Gading merangkap jadi Penghulu,  tahun 1960 diangkat jadi Guru Agama pada Lembaga Pendidikan Nurul fajeri Haur Gading, Tahun 1972 diangkat menjadi Qadhi Amuntai dan jadi Anggota DRPD tingkat 1 kal-sel.

Komentar

  1. Raihan kesuksesan Anda di Bandar Judi Online tersebut akan selalu berjalan optimal. Karena banyak sekali dukungan taruhan berkualitas mumpuni yang selalu diunggulkan demi kepentingan para bettor. Sementara itu, modal Pulsa 25rb juga merupakan pilihan terbaik untuk bermain judi online.
    promo terbaru khusus new member :
    -bonus cashback
    -bonus reward
    -bonus referral
    -bonus new member 15%
    cukup depsoit 25 rb saja!


    untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kami di :
    Whatsapp : (+62) 822 7710 4607













    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBAGIAN TUGAS KELAS

a.     Ketua kelas, adapan tugas-tugasnya, sebagai berikut : 1)    Membawahi bidang-bidang yang ada pada organisasi kelas. 2)    Merencanakan dan menyusun serta memutuskan segala kebijaksanaan yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan setiap bidang. 3)    Memimpin dan mengkoordinir setiap rapat pertemuan dan melaporkannya kepada wali kelas. 4)    Menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan berdasarkan hasil

Mengunjungi situs Sejarah Candi Agung sambil menikmati kulener khas Amuntai

Ikon Kota Amuntai Nuansa Alam yang sejuk  yang banyak digenangi Air karena sebagian daerahnya berupa rawa di tambah dengan masyarakatnya yang ramah dan agamis, itulah sedikit gambaran tentang kota kecil yang hampir  berada di ujung Ibu kota Kalimantan selatan “Amuntai”