Langsung ke konten utama

Mengunjungi situs Sejarah Candi Agung sambil menikmati kulener khas Amuntai


Ikon Kota Amuntai
Nuansa Alam yang sejuk  yang banyak digenangi Air karena sebagian daerahnya berupa rawa di tambah dengan masyarakatnya yang ramah dan agamis, itulah sedikit gambaran tentang kota kecil yang hampir  berada di ujung Ibu kota Kalimantan selatan “Amuntai”
itulah namanya. Ya betapa tidak karena  jika dirunut dari ibu kota Kalimantan selatan “bajarmasin” maka setelah kabupaten  Hulu Sungai Utara/ Amuntai  adalah Kabupaten Tabalong yang berbatasan dengan Kalimantan timur.
 Untuk menuju Kota Amuntai dari Banjarmasin memang cukup jauh yaitu kurang lebih 185 KM. Atau 3-4  jam perjalanan dan lumayan melelahkan namun kelelahan itu segera terbayarkan ketika  memasuki kota amuntai  karena baru saja anda memasuki pintu gerbang perbatasan kota Amuntai mata anda akan di manjakan dengan pemandangan persawahan yang terhampar luas disepanjang perjalanan menuju jantung kota. Setibanya di kota amuntai anda bisa mencicipi kulener Khas kota Amuntai salah satu Destinasi Wisata Kalimantan Selatan yaitu Itik panggang tanpa tulang yang menjadi kulener unggulan kota amuntai karena kota Amuntai memang penghasil itik terbesar di Kalimantan Selatan dengan pusatnya berada di Alabio. Selain itu anda juga bisa membeli oleh-oleh khas Amuntai yaitu dendeng itik, atau telur itik asin
foto: proses pembuatan itik panggang
Bagi anda yang berada diluar pulau Kalimantan bisa  menggunakan Pesawat “Garuda Indonesia” tujuan Banjarmasin selanjutnya naik taksi dengan tujuan kota Amuntai.
Setelah selesai mengisi perut anda bisa langsung menuju Situs bersejarah Candi Agung salah satu Destinasi Wisata Kalimantan Selatan , yang terletak didesa sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Kira-kira 2 Km dari jantung kota Amuntai.
pintu gerbang Candi Agung




kerajaan candi tampak dari luar

tampak dari dalam. tempat keluar masuk para raja yang di yakini sampai saat ini masih sering datang ke candi melalui jalur ini

Menurut sejarahnya Candi Agung adalah sebuah situs candi Hindu berukuran kecil yang terdapat diDesa Sungai Malang, kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang keberadaannya sejaman dengan Kerajaan Majapahit.
Candi Agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negaradipa Khuripan yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Banjarmasin. Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negaradipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga aliran sungai. Tabalong, Balangan, dan Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat.
silsilah keturunan raja candi
 Negaradipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai. Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu. Kondisinya masih sangat kokoh. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. Batu yang digunakan untuk mendirikan Candi ini pun masih terdapat disana. Batunya sekilas mirip sekali dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya,  lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa
berikut foto-foto benda peninggalan candi yang masih tersimpan di museum candi
gerabah

batu bata bekas bangunan candi

gerabah
potongan genteng

peralatan dapur

potongan kayu ulin bekas tiang candi

tempayan
Sebuah hikayat Banjar yang diwariskan secara tutur Lisan ( tutur candi ) yang sampai saat ini masih dipercayai oleh sebagian masyarakat banjar. Orang-orang yang sudah berpikiran modern meaanggap itu hanya sebuah dongeng dan bagi masyarakat awam kejadian yang diluar akal manusia seperti kesurupan dan lain-lain biasa dikaitkan dengan hikayat banjar ini. Tapi berdasarkan prasasti yang satu-satunya ditemukan di Banjarmasin kemudian mahasiswa Sejarah menggali dan menelusuri wilayah-wilayah yang sesuai dengan hikayat banjar maka ditemukanlah candi Agung ( Amuntai ) dan Candi Laras ( Margasari rantau).
Diawali dengan sebuah pelayaran yang dilakukan oleh Mpu Jatmika dengan Siprabayaksa, dan ia merupakan seorang saudagar dari negara Keling yang sebelum pergi diwasiati oleh orang tuanya bahwa ia harus bersinggah di suatu wilayah yang berhawa panas dan akhirnya ia menyinggahi Amuntai karna dirasa sesuai dengan wasiat tadi. Karna Mpu Jatmika menganggap dirinya hanya seorang pedagang bukan kesatria maka ia membangun sebuah tempat untuk tinggal yang sekarang dinamakan “ Candi Agung”. Dan untuk melambangkan dirinya sebagai raja maka ia membuat sebuah patung replika dirinya yang pembuatnya langsung didatangkan dari Cina. Di ketahui Mpu Jatmika mempunyai dua orang Anak yaitu Mpu Mandastana dan Lembu Amangkurat ( Lambung Mangkurat ), dan kemudian Lambung Mangkurat dijadikan Patih pada saat itu. pada suatu saat Lambung Mangkurat berpikir bahwa tidak lengkap kalau kerajaan Dipa tidak mempunyai seorang raja. Karena itu ia bertapa di daerah Ulu Banyu ( Nagara) selama 40 hari 40 malam dan pada malam terkhir pertapaannya sebuah petunjuk datang melalui sebuah suara yang mengatakan “ ia harus menyediakan 40 jenis makanan dan 40 jenis kue beserta iringan dayang-dayang” yang berpakaian serba kuning melambangkan kemewahan pada kerajaan Dipa pada saat itu, setelah itu Lambung Mangkurat kembali ke istana untuk menyediakan semuanya. Setelah semua sesaji dan dayang-dayang sudah disiapkan di tempat ia bertapa dan ritual dilasanakan tidak lama kemudian muncul buih yang memunculkan seorang putri yang akhirnya dijadikan raja perempuan di kerajaan Dipa yan diberi nama Putri Junjung Buih.
petapaan putri junjung buih/tempat munculnya putri junjung buih
 Mpu Mandastana yang merupakan saudara Lambung Mangkurat mempunyai dua orang anak yaitu Bambang Patmaraga dan Bambang Sukmaraga. Mereka ternyata tertarik dengan putri Junjung Buih yang terkenal cantik Luar biasa yang keanggunannya tidak dapat ditandingi oleh siapapun. Karna merasa kedua putra Mpu Mandastana ini tidak sesuai untuk sang putri maka Lambung Mangkurat membunuh kedunya di sebuah danau sekitar kerajaan sehingga sekarang disebut “ lubuk Badangsanak atau danau berdarah” yang bisa kita lihat sampai sekarang di Candi Agung Amuntai.
danau berdarah
Sebuah Wangsit yang mengatakan bahwa jodoh putri Junjung Buih berada di seberang lautan yaitu di kerajaan Majapahit. Maka diutuslah seorang pengawal ke Majapahit namun sesampainya disana Maha Raja Patih Majapahit mengatakan ia memiliki anak tapi tidak sempurna yang tidak mempunyai tangan dan kaki, orang menyebutnya raja Bulat Bulaling. Walaupun seperti itu seorang utusan tadi tetap meminta untuk putra Maha Raja Patih tetap di bawa karna ingin melaksanakan wangsit yang didapat. Sesampainya di Muara Banjar, Putri Junjung Buih mendapat kabar bahwa calon suaminya hampir tiba di tanah Banjar. Tapi sang putri ingin mempunyai suami yang sakti dan gagah perkasa agar tidak kalah dengan kesaktiannya. Maka putri Junjung Buih mengutus Naga di Langit untuk menghalau air agar kapal mandek di tengah lautan. Para pengawal pun bingung apa yang harus dilakukan samapi akhirnya mereka bertanya kepada Pangeran Bulat Bulaling dan kemudian ia mengatakan bahwa lemparkan saja dirinya ke air. Pengawal pun menurutinya, setelah lama di air lalu muncul seorang Pangeran yang gagah perkasa yang disebut “ Pangeran Suryanata “. Akhirnya Putri Junjung Buih mengakui kesaktian sang Pangeran dan bersedia untuk dijadikan istri. Sumber: wiikipedia.
petapaan pangeran Suryanata

Namun sayangnya tidak terlalu banyak info yang bisa digali dari situs ini karena tidak banyak para ilmuan yang datang untuk meneliti dan kurangnya kesadaran warga sekitar untuk memelihara situs bersejarah ini.
Sampai saat ini situs ini masih berdiri kokoh di kota Amuntai dan menjadi Destinasi Wisata Kalimantan selatan, sekaligus menjadi sumber referensi sejarah bagi para sejarawan yang ingin menggali lebih dalam tentang sejarah candi agung. pengunjung yang datang bukan hanya dari kabupaten Hulu Sungai Utara saja namun juga banyak yang datang dari luar kabupaten seperti Hulu Sungai tengah-Barabai, Hulu Sungai Selatan-Kandangan dan juga Tanjung-Tabalong.
menurut cerita Orang-orang sampai saat ini para penunggu candi masih hidup namun dalam alam yang berbeda. namun kebenaran cerita ini masih perlu telaah ilmiah lebih lanjut.
https://suharyantobjm.wordpress.com/2015/12/02/wonderful-south-borneo-blog-contest-2015/


Komentar

  1. berwisata sekalian mengenal sejarah

    BalasHapus
  2. iya mas mumpung lagi liburan jadi bisa berwisata sambil belajar sejarah

    BalasHapus

  3. 1Untuk Menikmati Permainan Poker Online seperti Asli hanya bersama kami di KEBUNPOKER.COM..
    100 % menggunakan Uang Asli
    100% Tanpa BOOT!!
    100% Player VS Player
    1000 % Berapapun Kemenangan Anda Semua PASTI Akan Kami Bayar...
    Di dukung oleh Server Terbaik Untuk Mendukung Kelancaran Permainan,,,SUDAH TERBUKTI !!!!
    PENDAFTARAN >> http://kebunpkr99.pkr69.com/

    BalasHapus
  4. bank, bisa di kirim ulang silsilah rajax
    pecah gambarx
    ke wa 08115211990
    terimakasih

    BalasHapus
  5. Raihan kesuksesan Anda di Bandar Judi Online tersebut akan selalu berjalan optimal. Karena banyak sekali dukungan taruhan berkualitas mumpuni yang selalu diunggulkan demi kepentingan para bettor. Sementara itu, modal Pulsa 25rb juga merupakan pilihan terbaik untuk bermain judi online.
    promo terbaru khusus new member :
    -bonus cashback
    -bonus reward
    -bonus referral
    -bonus new member 15%
    cukup depsoit 25 rb saja!


    untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kami di :
    Whatsapp : (+62) 822 7710 4607













    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBAGIAN TUGAS KELAS

a.     Ketua kelas, adapan tugas-tugasnya, sebagai berikut : 1)    Membawahi bidang-bidang yang ada pada organisasi kelas. 2)    Merencanakan dan menyusun serta memutuskan segala kebijaksanaan yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan setiap bidang. 3)    Memimpin dan mengkoordinir setiap rapat pertemuan dan melaporkannya kepada wali kelas. 4)    Menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan berdasarkan hasil

Riwayat hidup KH.M. Janawi

foto saya ambil dari FB cucu beliau disini Tulisan ini saya buat ke blog ini untuk mengenang jasa beliau dalam syiar agama islam Khususnya di Haur Gading dan Amuntai, selain itu tulisan ini saya harapkan mampu menggugah hati kita untuk menteladani sifat, dan sikap beliau sebagai Ulama yang banyak bergerak dibidang dakwah demi tersebarnya ajaran Agama Islam. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna karena kurang nya bahan yang saya dapat, namun saya akan terus berupaya menyempurnakan dengan menanyakan lanngsung ke sumber Aslinya yaitu Anak dan Cucu beliau. Dan kepada pembaca sekalian saya harapkan apabila ada kesalahan dalam tuliasn ini sudilah kiranya memberikan masukan kepada saya untuk memperbaikinya. Nama asal Jinawi Bin Duhamid (Abdul Hamid) lahhir pada 3 mei 1922 didesa jingah bujur. Bagian dari kampung Haur Gading distrik Amuntai Orang tua laki-laki bernama Duhamid alias Abdul Hamid Bin Khadir kelahiran Haur Gading  sebagai seorang sebagia seorang petani, ternak itik, ayam d