Langsung ke konten utama

Curhatan guru penjaskes



Sebenarnya kualifikasi pendidikan saya ini bukan seorang guru olah raga namun berawal dari kosong nya guru olah raga di tempat saya sekarang mengajar karena mutasi Tugas, akhirnya saya dipanggil untuk menggantikan beliau kebetulan beliau juga guru olah raga saya sewaktu sekolah dulu jadi sudah kenal sebelumnya.
Nah berawal dari sini lah petualangan saya dimulai, awal nya saya ragu untuk menyetujui tawaran jadi guru olah raga tersebut secara basicle (hemmm mulai terkontaminasi virus Vickynisasi), kualifikasi pendidikan saya adalah seorang Guru P.A.I (Pendidikan Agama Islam), selain itu juga saya bukan olah ragawan yang punya banyak keahlian dibidang olah raga, tapi saya pikir-pikir saya kuliah dan cita-cita saya adalah jadi seorang guru ini adalah kesempatan emas yang tidak semua orang dapat kesempatan ini apalagi sekarang lowongan untuk guru honor semakin sempit bahkan tidak ada lagi karena sudah dilumat habis oleh guru sertifikasi.
Lalu saya memberanikan diri mengambil tawaran itu dan mulai lah saya mengajar olah raga, saya mengambil peran yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh saya dan perbendaharaan ilmu dibidang olah raga pun hampir tidak punya.
1 bulan berjalan, hati saya bergejolak untuk berhenti karena tidak sanggup, pelajaran olah raga itu sebenarnya susah karena kita harus mempraktikan apa yang ada dibuku sedangkan kita tidak bisa dan ilmu tentang itu tidak ada, atas dasar itulah saya ingin berhenti,lalu saya bilang ke pak Jayadi, S.Pd.I, WAKAMAD kurikulum yang banyak memegang kebijakan disekolah ini maklumlah beliaukan Wakil kepala githo lho orang nomer 2 setelah kepala, tapi apa jawaban beliau “kami tidak akan mencari guru lain jadi kamu harus belajar jadi guru olah raga dan untuk mata pelajaran lain yang sesuai dengan kualifikasi kamu juga tidak mungkin karena sudah penuh    mendengar jawaban beliau saya pun harus menerima kenyataan bahwa saya ini guru olah raga dan saya harus belajar.
Seiring waktu akhirnya saya mulai mencintai profesi saya meskipun sangat jauh dari kata profesional istilah orang jaman dulu sambil belajar sambil mengajar, dan saat ini saya sangat menikmati jadi guru olah raga bahkan kadang kalau lagi libur semester saya kangen untuk mengajar karena ketika  mengajar saya juga bisa ikut bermain dengan anak-anak dan secara tidak langsung saya juga ikut merasakan sehatnya berolah raga, lalu lama-kelamaan timbul lagi semacam kerisihan dihati saya, karena raga itu pelajaran fisik dan banyak kegiatannya dilapangan, coba saja anda bayangkan kalau kita lagi sakit sedangkan kita praktik salah satu olah raga mau tidak mau kita harus ikut kelapangan atau kalau lagi hujan sedangkan target materi kita adalah mempraktikan salah satu permainan olah raga itu ribet kan.
Akhirnya dipenghujung tulisan ini bagi kawan-kawan yang merasakan hal yang sama dengan saya tolong bagi-bagi dong ilmunya, dan buat anak-anak ku maafkan bapak karena sampai saat ini bapak belum bisa memberikan yang terbaik buat kalaian, namun bapak berjanji akan mendedikasikan seluruh kemampuan dan tenaga bapak buat kemajuan olah raga Indonesia.       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBAGIAN TUGAS KELAS

a.     Ketua kelas, adapan tugas-tugasnya, sebagai berikut : 1)    Membawahi bidang-bidang yang ada pada organisasi kelas. 2)    Merencanakan dan menyusun serta memutuskan segala kebijaksanaan yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan setiap bidang. 3)    Memimpin dan mengkoordinir setiap rapat pertemuan dan melaporkannya kepada wali kelas. 4)    Menetapkan kebijakan dan mengambil keputusan berdasarkan hasil

Mengunjungi situs Sejarah Candi Agung sambil menikmati kulener khas Amuntai

Ikon Kota Amuntai Nuansa Alam yang sejuk  yang banyak digenangi Air karena sebagian daerahnya berupa rawa di tambah dengan masyarakatnya yang ramah dan agamis, itulah sedikit gambaran tentang kota kecil yang hampir  berada di ujung Ibu kota Kalimantan selatan “Amuntai”

Riwayat hidup KH.M. Janawi

foto saya ambil dari FB cucu beliau disini Tulisan ini saya buat ke blog ini untuk mengenang jasa beliau dalam syiar agama islam Khususnya di Haur Gading dan Amuntai, selain itu tulisan ini saya harapkan mampu menggugah hati kita untuk menteladani sifat, dan sikap beliau sebagai Ulama yang banyak bergerak dibidang dakwah demi tersebarnya ajaran Agama Islam. Meskipun tulisan ini masih belum sempurna karena kurang nya bahan yang saya dapat, namun saya akan terus berupaya menyempurnakan dengan menanyakan lanngsung ke sumber Aslinya yaitu Anak dan Cucu beliau. Dan kepada pembaca sekalian saya harapkan apabila ada kesalahan dalam tuliasn ini sudilah kiranya memberikan masukan kepada saya untuk memperbaikinya. Nama asal Jinawi Bin Duhamid (Abdul Hamid) lahhir pada 3 mei 1922 didesa jingah bujur. Bagian dari kampung Haur Gading distrik Amuntai Orang tua laki-laki bernama Duhamid alias Abdul Hamid Bin Khadir kelahiran Haur Gading  sebagai seorang sebagia seorang petani, ternak itik, ay...